Menarik pengguna sebanyak mungkin menjadi tujuan Kakao Talk yang baru resmi diperkenalkan di Indonesia pada tanggal 29 Maret 2013. Ketika pengguna sudah cukup banyak, barulah mereka bisa mengoptimalkan sumber penghasilan dari konten.
Berdasarkan pengalaman di Korea yang merupakan negara asal Kakao Talk, konten jenis game berhasil menjadi sumber penghasilan utama Kakao Talk karena hampir setiap orang di berbagai negara suka bermain game.
"Kami sedang mencari game apa saja yang akan disediakan. Bisa game Korea maupun game lokal. Seperti di Jepang, kami akan bekerjasama dengan pembuat konten lokal menghadirkan game lokal," kata Co-CEO Kakao Talk, Sirgoo Lee.
Menurut Sirgoo, nantinya pengguna bisa mendownload game secara gratis. Dan sebagaimana game social lain, pada game tersebut akan ada benda virtual yang bisa dibeli pengguna. Dari situlah Kakao Talk mengincar keuntungan.
Di negeri asalnya, selain memberikan konten game, Kakao Talk juga mengusung fitur e-commerce. Pengguna tidak hanya bisa mengirimkan pesan atau bermain game bersama teman, tetapi juga bisa mengirimkan kupon belanja atau ngopi.
Di Indonesia, Kakao Talk memang masih terbilang pemain baru. Saat ini mereka bermitra dengan operator telekomunikasi XL. Salah satu bentuk kerjasamanya adalah dengan membuka carrier billing untuk memfasilitasi pembelian aplikasi atau game dengan cara memotong biaya dari pulsa pengguna.
Untuk kemitraan dengan merchant, Kakao Talk baru menggandeng Faceshop, Groupon Indonesia dan Pizza Hut delivery Indonesia.
Belum punya Kakao Talk di ponsel? Download Kakao Talk di sini.